Jurnal Refleksi Dua Mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak Modul 1.1
oleh Siti Munawaroh, S.Pd.I – CGP 7 Kabupaten Kudus
Tugas dari Calon
Guru Penggerak CGP salah satunya adalah membuat jurnal refleksi siaran dwi
mingguan. Pada minggu pertama, refleksi yang harus dilakukan mengenai
pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) dalam pembelajaran.
Ada beberapa macam
cara/metode 4F dalam menuliskan refleksi salah satunya adalah yang akan saya
gunakan dalam melakukan refleksi minggu pertama. Untuk refleksi minggu 1, saya
menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang terdiri
dari 4 tahap yaitu:
Fakta (Peristiwa)
Program Guru
Penggerak angkatan 7 dibuka perdana oleh Menteri Kemdikbudristek, Nadiem Anwar
Makarim B.A. M.B.A dan Dirjen GTK, Dr. Irwan Syahril Ph.D pada hari Kamis, 20 Oktober
2022 melalui video conference. Selanjutnya seluruh CGP mengerjakan pretest di
LMS dan mempelajari tahapan mulai dari diri pada modul 1.1.
Lokakarya Orientasi pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 bertempat di SMAN 1 Bae Kabupaten Kudus. Dalam kegiatan tersebut selain Calon Guru Penggerak (CGP) juga mengundang Para Pengawas dan Kepala Sekolah masing-masing, kemudian peserta dibagi ke dalam 10 Kelas dengan beberapa kelompok yang terdiri dari 11 peserta CGP. Para peserta CGP bersama Pengajar Praktik dan Fasilitator membersamai kami dalam kegiatan yang sangat kooperatif dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan. Banyak kegiatan positif yang dilakukan seperti membuat kesepakatan kelas, mempresentasikan harapan dan menjadi CGP.
Sebelum membuat sebuah aksi nyata,
diadakan sebuah elaborasi pahaman bersama instruktur bapak Tata Tarma pada hari
Kamis, 3 November 2022 secara vicon melalui gmeet. Kegiatan ini instruktur
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep filosofi Ki Hajar
Dewantara dan bagaimana penerapannya pada konteks lokal sosial Budaya di daerah
saya
Felling (Perasaan)
Selama dua minggu
pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara
senang, bangga, takut, takut tidak terlaksana dengan baik, bahkan insecure atau
merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat.
Perasaan itu
menjadi refleksi bagi saya mungkin begitu juga yang dialami siswa saya ketika
belajar di kelas yang saya ampu. Asesmen diagnostik non kognitif harus
benar-benar saya lakukan sebelum memulai aktivitas pembelajaran, dengan ngobrol
ringan agar sekilas mengetahui apa yang dirasakan mereka ketika belajar PAI di
kelas.
Rangkaian kegiatan CGP di LMS selama satu minggu, saya merasa bahwa pengetahuan saya selama ini tentang pendidikan tidak sesuai dengan tujuan KHD. Satu hal yang paling mendasar bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, sehingga peserta didik dapat mencapai kodrat alam sesuai dengan keinginan mereka. Dengan belajar melalui LMS dan google meet, dalam satu minggu terakhir saya merasa sangat menikmati karena Pengajar Praktik dan Fasilitator selalu mengingatkan serta menuntun kami agar mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Findings (Pembelajaran)
Selama proses pendidikan calon guru penggerak banyak sekali yang saya dapat pelajari baik ilmu, pengalaman baru, teman baru baik fasilitator, pengajar praktik maupun calon guru penggerak yang lain. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang saya ketahui adalah “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Ternyata pemikiran
filosofi Ki Hajar Dewantara sangat luas, mulai dari hakikat pendidikan
dan pengajaran, kodrat alam dan zaman, Budi Pekerti sampai konsep menghamba
pada anak. Hal ini sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar dan terwujudnya
Profil Pelajar Pancasila.
Future (Penerapan)
Dengan memahami
secara utuh filosofi dan pemikiran KHD dari modul yang telah di LMS CGP ini,
saya akan berusaha untuk menerapkan belajar di lingkungan sekolah saya, baik
kepada peserta didik maupun kolaborasi dengan rekan sejawat disekolah dan
masyarakat.
Di masa yang akan
datang tentunya saya akan lebih terbuka pikirannya tentang hal-hal baru yang
berdampak positif bagi diri saya baik sebagai individu dan pendidik. Kita guru
sebagai pengajar harus belajar sepanjang hayat, jika kita guru berhenti belajar
maka harus berhenti menjadi pengajar. Ilmu pengetahuan terus berkembang, bagaimana
kita para guru bisa menuntun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat ini jika kita sebagai guru berhenti belajar? Ayo bapak guru hebat
kita senantiasa belajar dan belajar untuk menjadi guru yang hebat agar bisa
menuntun anak didik kita. Demi Indonesia Maju.
Salam Guru
Penggerak.
Bergerak Serentak,
Serentak Bergerak!
Komentar
Posting Komentar